ARTI HIDUP PADA UMUMNYA
Dalam pendahuluan, yang
agak panjang itu, telah tersinggung bahawa hidup rohani ialah hidup manusia
seluruh dan seutuhnya, sejauh berdialog dengan Allah. Perlulah di sini secara
terpisah melihat apa arti dan makna hidup dalam umum. Arti luas dari hidup
ialah seluruh perkembangan eksistensi manusia di dunia ini. Dalam artiumum ini
dapat dilihat ada dua arti pokok kata ‘hidup’.
a) Corak eksternal hidup: Paulus
berkata bahwa haruslah kita meninggalkan hidup lama kita ( Ef4:22 ). Petrus
juga memperingatkan agar kita menjadi kudus, juga dalam segalah tingkahlaku
kita ( 1 Ptr 1:15 ). Dari dua pernyataan itu dapat ditangkap bahwa hidup itu
mempunyai corak yang membedakan hidup yang satu dengan hidup yang lain. Corak
hidup yang bermacam-macam itu disebabkan oleh beraneka ragam seperti sejarah,
adat kebiasaan, disposisi psikologis dan budaya dll. Corak hidup itu juga
dikarenakan oleh pendidikan, pemahaman doktrinal, isi iman. Corak itu masih
dipengaruhi pula oleh interpretasi orang sendiri, yang menganut sistem nilai
tertentu, pandangan tertentu dan corak berpikir tertentu dan lain sebagainya.
Hidup
rohani mencakup pula tingkahlaku manusia dan penghayatan konkret dan eksternal
semangat Injil, seperti cara dan mengatur hidup menurut prinsip-prinsip
kristiani, cara melaksanakan tugasan-tugasan dalam masyarakat, cara membangun
hidup masyarakat manusia, cara bergaul, corak hidup menggereja, menghayati
hidup religius dengan pola dan aturan tertentu, hidup imamant dan lain-lain.
Tentu saja hidup eksternal itu mengandaikan suatu sikap batiniah atau rohaniah,
seperti umpama dilukiskan dalam Ef 4 -6. Hidup batiniah merupakan kondisi
manusia untuk menghayati hidup rohani, yang terungkap secara eksternal dala
hidup konkret sehari-hari. Hidup batiniah merupakan inpirasi terdalam dari
hidup rohani sehari-hari. Hidup eksternal merupakan tulang kerangka hidup.
Prinsip-prinsip kerohanian bagaikan jiwa yang menghidupi seluruh bangunan hidup
manusia.
Hidup
batiniah kristiani bercirikan antara lain:
(1)
Hidup gerejawi yang mendalam, iaitu mempunyai
rasa perasaan Gereja, sebab kita hidup sebagai anggota Gereja.
(2)
Rasa kesucian Kristus, yang tetap menjadi model
hidup dan tingkahlaku Injil kita.
(3)
Cara tertentu merasa, berfikir, menilai dan
menghayati realitas hidup sehari-hari dalam terang dan demi Kerajaan Allah.
Hidup, sebagai kenyataan corak hidup yang
eksternal, merupakan ungkapan hidup yang langsung dapat dimengerti oleh orang
lain. Corak hidup merupakan sarana komunikasi hidup maupun sarana pengembangan
hidup. Tetapi corak hidup sendiri juga perlu dan dapat diubah, sebab hidup pada
dasarnya merupakan proses prkembangan eksistensi manusia di dunia ini.
(b) Prinsip dinamis kegiatan rohani: Yohanes
menulis: ‘’Dalam dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia’’ (Yoh 1:4).
Dengan rumusan itu dinyatakan oleh Yohanes bahwa hidup dasarnya dinamis, yaitu
mencakup gerak dan maju menuju kepenuhan. Hidup dilihat sebagai kekuatan yang
menumbuhkan dan memperkembangan hidup. (bdk Mrk 4:30-34). Hidup merupakan
sumber maupun kekuatan perkembangan hidup. Hidup merupakan sumber dan tujuan
hidup maupun daya kekuatan untuk maju dan berkembang. Prinsip dimanis berarti
asal maupun tujuan hidup, dan kekuatan hidup sendiri. Prinsip dinamis berarti
dasar atau titik tolak untuk berkembang. Prinsip dinamis merupakan orientasi
dasar hidup dan itu disebut dinamis karena mempunyai kekuatan untuk menuju dan
berkembangan sejalan dengan orientasi dasar itu.
Dalam
hidup kristiani dimengerti bahwa Allahlah yang menjadi prinsip dinamis hidup
dan kegiatan manusia. Allah merupakan asal dan tujuan hidup, maupun sebagai
daya kekuatan penggerak hidup ( bdk. Ul 30: 15-20 ). Sumber daya kekuatan hidup
ialah pencipta dan keselamatan Allah. Daya kekuatan hidup ialah kehadiran
Allah, yang mencipta dan menyelamatkan. Allah dilihat sebagai Bapa, sehubungan
dengan sumber dan tujuan hidup maupun sebagai pencipta. Allah dimengerti
sebagai Allah Putera sehubungan kegiatan keselamatan manusia. Allah dialami
sebagai Roh Kudus sehubungan kegiatan keselamatan manusia. Allah dialami
sebagai Roh Kudus sehubungan dengan kehadiran, yang merupakan daya kekuatan
mencipta dan menyelamatkan. Prinsip dinamis hidup rohani kristiani ialah Allah
Tritunggal. Hidup Allah yang mencipta dan menyelamatkan dan menopang merupakan
prinsip dinamis hidup manusia.
Secara
historis Allah terlibat dalam hidup manusia dalam Kristus dan Gereja. Hidup rohani merupakan hidup
Allah yang menyejarahkan, sebagai asal dan tujuan dalam Kristus. Hidup dalam
rohani harus dilaksanakan menurut prinsip-prinsip kehadiran Allah yang
menyampaikan hidup dan kehendak-Nya. Itulah yang menjadi orientasi dasar hidup
dan perkembangannya, maupun merupakan kekuatan untuk berkembangannya. Hidup
manusia, baik secara eksternal maupun secara internal bergerak dan berkembang
menurut rencana keselamatan dan penciptaan Allah, lagi pula menurut hokum
kekuatan dan kehadiran Allah sendiri.
Sumber;
Nota Kuliah Spiritualitas Kemuridan Kristiani, Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma. Rm. J. Darminta S.J. 2015
Sumber;
Nota Kuliah Spiritualitas Kemuridan Kristiani, Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma. Rm. J. Darminta S.J. 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar